Saya tahu betul raut mukanya. Gajian masih semingguan, uang makan tinggal yang ada di tangan. Lalu pada suatu tengah malam, setelah lembur yang melelahkan, ia melakukan yang tak terduga. Dihampirinya ibu tua yang meringkuk di selasar toko depan pasar, lalu diserahkannya kotak makan malamnya untuk sang ibu. ".!.kasihan, mungkin bisa membantunya melupakan dingin malam..'", ujarnya. Dua hari setelahnya, Allah SWT, seperti janji-Nya, mencukupkan makan ia dan suaminya untuk setengah bulan kedepan, bahkan ada sisa untuk ditabungkan... Maka nikmat Tuhan mana lagi yang akan kita dustakan...
Thursday, May 31, 2012
Tuesday, May 29, 2012
Jatuh Cinta, Sekali Lagi....
Dua hari yang lalu, dalam sabtu yang cerah, saya mudah marah. Skedul kegiatan yang padat, Lembur tak terjadwal, rapat yang berbelit, inefisiensi kerja rekan setim, jebakan macet dalam cuaca yang terik karena ada serombongan orang bayaran dalam kampanye jangkrik!, dan mata saya pun gampang mendelik. Istri saya, yang sama-sama lelah setelah lomba juga kena dampaknya dan ia ingin balik mendelik namun akhirnya memilih diam. Lalu di rumah, ketika amarah mulai merendah, ia baru berkata..
"...ketika kita dikecewakan orang lain, lucunya memang justru lebih mudah ke pasangan ketimbang orang lain itu ya pa..."
saya tersedak sembari mencerna, lalu jatuh cinta padanya, sekali lagi... ^^
****
"...ketika kita dikecewakan orang lain, lucunya memang justru lebih mudah ke pasangan ketimbang orang lain itu ya pa..."
saya tersedak sembari mencerna, lalu jatuh cinta padanya, sekali lagi... ^^
****
Friday, May 25, 2012
S O E G I J A
Jika anda, seperti saya, sudah lelah melihat segala macam perdebatan (terutama di media itu-itu aja) tentang gaga dan norma yang terkadang dikaitkan dengan soal agama, be prepared for another in the mould of SOEGIJA. Berhubung saya belum melihatnya secara langsung, tentu saya tidak tahu kenapa film yang dibuat berdasarkan catatan harian Mgr. Soegijapranata, uskup pribumi pertama indonesia yang memiliki andil besar dalam perjuangan kemerdekaan ini menjadi masalah, bahkan ketika belum diputar di bioskop. Kalau ada yang merasa keimanannya akan terganggu karena film ini, tentu jawabannya simpel, tak usah menonton. Kalau ingin memutuskan setuju tidak setuju, tentu ada baiknya menontonnya dulu. Saya sejauh ini juga masih berminat menonton karena alasan itu. Nanti kalau sudah, baru akan saya putuskan pendapat saya pribadi, apakah SOEGIJA itu biasa saja seperti ketika kita menonton CHE GUEVARA, atau tidak. Sejauh ini, adalah lebih penting untuk mereduksi peredaran film-film hantu yang sudah jelas-jelas tak terarah dan merusak akidah dan film-film action atau spionase holywood yang didalamnya penuh propaganda anti-Islam....
Friday, May 18, 2012
G*g*
Tak harus menggesernya ke soal agama. Jika anak-anak muda sampai rela mengantri berhari-hari sejak dini hari, berebut membelanjakan ratusan ribu uang saku hanya untuk bersorak bersama perempuan norak dan menangisi satu kompi anak muda dari korea, pasti ada yang salah dengan budaya negeri ini....
Saturday, May 12, 2012
Ken
Membersihkan kucing itu tidak mudah. Pengalaman buruk setelah memandikan Zoey kapan hari membuat saya ragu-ragu dan menunggu. Ada yang bilang anak seumuran mereka terlalu rentan jika dimandikan. Tapi pada akhirnya saya tidak tahan juga melihat si Ken yang makin bulukan. Rekor periode tak mandi si mata biru yang bahkan sudah melampaui catatan istimewa sejarah beberapa teman saya dari alumni indikator dalam konteks sejenis, harus dihentikan....
Maka pagi tadi saya pergi ke rumah perawatan hewan. Empat puluh ribu sekali mandi dan melihat bagaimana hasil Ken setelah mandi, membuat istri saya berpikir untuk memandikannya setiap minggu. Nah, untuk bagian ini saya masih belum setuju. Lhaa, tagihan air pdam saya sebulan saja tak sampai 25 ribu.....
Maka pagi tadi saya pergi ke rumah perawatan hewan. Empat puluh ribu sekali mandi dan melihat bagaimana hasil Ken setelah mandi, membuat istri saya berpikir untuk memandikannya setiap minggu. Nah, untuk bagian ini saya masih belum setuju. Lhaa, tagihan air pdam saya sebulan saja tak sampai 25 ribu.....
Friday, May 11, 2012
Lee
Anak kecil selalu ingin bermain, tapi mereka belum bisa mengukur kerawanan situasi diluaran. Orang tua lah yang mengingatkan mereka. Ketika saya memutuskan melepaskan lee dan ken bermain diluar kandang kemarin lusa, yang ada di benak saya cuma memberi kesempatan mereka berolahraga dan bebas. Terkungkung setiap hari di kandang itu tidak enak. Tapi ketika saya pulang dan menemui kaki lee pincang dan lehernya nampak tergigit sesuatu, saya menyesal sekali. Lee akhirnya menyusul Zoey keesokan hari dalam pelukan Ken yang kini sendirian dan tampak sekali kesepian. Selamat jalan Lee, maafkan kami....
Wednesday, May 9, 2012
Tentang Anak, Orang Tua dan (mungkin) Pernikahan
Pernikahan, teman, salah satu artinya adalah bertambahnya anggota keluarga. Orang tua baru jelas ada di pucuk silsilahnya. Dan karenanya, teman, pernikahan adalah bertambahnya kegiatan. Sebagian, pada awalnya, akan mendefinisikannya sebagai kewajiban. Sebagian lagi merasakan sebagai tuntutan. Bagi sebagian yang terakhir, pertanyaan standar pasca pernikahan semacam soal keturunan, pengelolaan keuangan, rencana tempat tinggal dan pengambilan keputusan akan memiliki potensi berujung pada perselisihan.Bagi saya, ada tiga hal yang selalu saya tanam dalam-dalam di kepala setiap kali berinteraksi dengan orang tua.
Pertama, saya belum pernah jadi orang tua. Setiap orang tua, pada dasarnya, ketika anak-anaknya memasuki masa pernikahan, saya pikir mengalami sindrom "takut ditinggalkan". Sesuatu yang seorang anak belum rasakan dan karenanya saya pikir harus menjadi landasan ketika kita berbincang atau sekedar diam menerima nasehat dari orang tua. Karena bahkan semua harta di dunia tidak sanggup menggantikan setetes air susu ibu. Dengan menanamkan pikiran bahwa saya belum merasakan sulitnya jadi orang tua, saya jadi lebih mudah menerima ketika orang tua melakukan tugas mereka, menasehati. Menjadi pendengar yang baik itu mudah kok, kita yang terkadang mempersulitnya dengan memasukkan perasaan berlebihan dan keinginan untuk diakui dalam diskusi yang kadang tak harus dimenangkan.
Kedua, orang tua tak selalu benar. Sebagian besar orang tua mengerti sebenarnya bahwa terkadang mereka salah. Tapi persoalan memberi contoh untuk mengakui kesalahan bukan sesuatu yang bisa dilakukan semua orang tua. Sebagian terlalu khawatir anaknya menjadi jumawa ketika merasa lebih benar ketimbang para orang tua dan akhirnya memilih mengambil posisi sebagai acuan. Menikah, memang seharusnya membuat pria dan wanita menjadi lebih diiewasa dari sebelumnya. Dan ini termasuk dalam membaca kapan waktu yang tepat untuk diam dan menyimpan saja kebenaran yang kita yakini tanpa perlu mendebat pendapat. Mengalah tak sama dengan kalah. Mengalah dalalm diskusi dengan orang tua seharusnya salah satu yang termudah. Tak perlu lah senantiasa membuat orang tua merasa salah dan kita benar. Walau memang, mengajak orang tua berdiskusi dengan santun tentang perbedaan yang tak perlu disamakan adalah pilihan yang harus selalu diusahakan.
Ketiga, setiap anak berhak dan akan membuat kesalahan dan wajib belajar darinya. . Inilah pokok yang perlu didiskusikan ketika kita berhasil menemukan waktu yang pas dengan orang tua atau ketika para orang tua kita rasakan menuntut segala sesuatunya harus sesuai dengan pengalaman hidup mereka. Setiap orang tua ingin yang terbaik bagi anaknya. Sebagian menginginkan anaknya tumbuh sebagai orang-orang yang tanpa cacat yang bisa dimanfaatkan menjadi celah 'serangan' orang lain. Agar mereka tidak membuat kesalahan-kesalahan. Tapi sejujurnya, jika memang waktu diskusi itu ada, makaa yang perlu kita sampaikan kepada mereka adalah bahwa setiap anak berhak dan butuh untuk melakukan kesalahan dalam hidup. Mereka butuh belajar dari kesalahan tersebut untuk mencapai apa yang diinginkan orang tua mereka, a better person in a better living.....
Tiga hal itu yang saya yakini bisa membuat saya melewati masa aklimatisasi sebelum sepenuhnya hubungan semua bagian dalam keluarga yang membesar ini lebih bergerak pada konsep kasih sayang dan empati....
Pertama, saya belum pernah jadi orang tua. Setiap orang tua, pada dasarnya, ketika anak-anaknya memasuki masa pernikahan, saya pikir mengalami sindrom "takut ditinggalkan". Sesuatu yang seorang anak belum rasakan dan karenanya saya pikir harus menjadi landasan ketika kita berbincang atau sekedar diam menerima nasehat dari orang tua. Karena bahkan semua harta di dunia tidak sanggup menggantikan setetes air susu ibu. Dengan menanamkan pikiran bahwa saya belum merasakan sulitnya jadi orang tua, saya jadi lebih mudah menerima ketika orang tua melakukan tugas mereka, menasehati. Menjadi pendengar yang baik itu mudah kok, kita yang terkadang mempersulitnya dengan memasukkan perasaan berlebihan dan keinginan untuk diakui dalam diskusi yang kadang tak harus dimenangkan.
Kedua, orang tua tak selalu benar. Sebagian besar orang tua mengerti sebenarnya bahwa terkadang mereka salah. Tapi persoalan memberi contoh untuk mengakui kesalahan bukan sesuatu yang bisa dilakukan semua orang tua. Sebagian terlalu khawatir anaknya menjadi jumawa ketika merasa lebih benar ketimbang para orang tua dan akhirnya memilih mengambil posisi sebagai acuan. Menikah, memang seharusnya membuat pria dan wanita menjadi lebih diiewasa dari sebelumnya. Dan ini termasuk dalam membaca kapan waktu yang tepat untuk diam dan menyimpan saja kebenaran yang kita yakini tanpa perlu mendebat pendapat. Mengalah tak sama dengan kalah. Mengalah dalalm diskusi dengan orang tua seharusnya salah satu yang termudah. Tak perlu lah senantiasa membuat orang tua merasa salah dan kita benar. Walau memang, mengajak orang tua berdiskusi dengan santun tentang perbedaan yang tak perlu disamakan adalah pilihan yang harus selalu diusahakan.
Ketiga, setiap anak berhak dan akan membuat kesalahan dan wajib belajar darinya. . Inilah pokok yang perlu didiskusikan ketika kita berhasil menemukan waktu yang pas dengan orang tua atau ketika para orang tua kita rasakan menuntut segala sesuatunya harus sesuai dengan pengalaman hidup mereka. Setiap orang tua ingin yang terbaik bagi anaknya. Sebagian menginginkan anaknya tumbuh sebagai orang-orang yang tanpa cacat yang bisa dimanfaatkan menjadi celah 'serangan' orang lain. Agar mereka tidak membuat kesalahan-kesalahan. Tapi sejujurnya, jika memang waktu diskusi itu ada, makaa yang perlu kita sampaikan kepada mereka adalah bahwa setiap anak berhak dan butuh untuk melakukan kesalahan dalam hidup. Mereka butuh belajar dari kesalahan tersebut untuk mencapai apa yang diinginkan orang tua mereka, a better person in a better living.....
Tiga hal itu yang saya yakini bisa membuat saya melewati masa aklimatisasi sebelum sepenuhnya hubungan semua bagian dalam keluarga yang membesar ini lebih bergerak pada konsep kasih sayang dan empati....
Saturday, May 5, 2012
Kerupuk
Pernah menemui tempat makan yang memberi penawaran kerupuk gratis untuk para pembelinya? Jika belum, silakan coba datang ke Gajahmada Plaza, Malang. Lalu cari sebuah tempat makan fried chicken dan rupa-rupa gorengan ayam di bagian sayap kanan depan pusat perbelanjaan era 90-an ini.
Zoey
Baru kemarin rasanya kukatakan bahwa memberi nama yang pantas untuk keindahanmu adalah yang tersulit. Hari ini aku tahu, mengantarmu 'pulang' seperti menerima pukulan chris john yang berulang. Safe trip heaven, bye, zoey....
Subscribe to:
Posts (Atom)