Saya pikir seharusnya malang tempo doeloe lebih dari sekedar memilih diantara jejeran makanan yang sebenarnya sama saja cuma tertata berselang-seling, dengan lapak beratap rumbia. Saya sebenarnya ingin tau tentang asal muasal sejumlah penganan, tapi tidak ada cukup penjelasan. Makanan itu jadi hanya jualan, belum menjadi sebuah pengalaman penemuan warisan. Kata teman saya, "..coba materinya ditata berdasarkan perkembangan malang..". Atau memang materi zoningnya emang gitu-gitu aja? Tanya siapa?
No comments:
Post a Comment