Klise memang, tapi jawaban yang kita cari memang ada di saat-saat terburuk yang pernah kita hadapi dulu. ketika kita bertahan melewatinya, entah karena alasan yang jelas atau sebuah pemahaman yang hadir begitu saja. bahwa kita akan ada dengan atau tanpa kehadiran godaan paling distraktif sekalipun. bahwa kita mengalami tentang hidup ini yang tidak mudah. lalu diam-diam kita berjanji akan melewati masa-masa cicilan rumah yang mencekik, bertengkar tentang prioritas anggaran yang tampak sama penting, berebut remote televisi hadiah, dan semacamnya. Karena yang kita perjuangkan melebihi perkara slip gaji, rentang jarak, diferensiasi generasi, pria dan perempuan mempesona disekitar kita. Kamu ingat kan, ketika kamu bilang '...rasanya ingin pulang saja, masak mie instan, sambil menungguku pulang di sore hari..'. Hari itu aku yakin penuh padamu dan juga kemampuanku untuk mendampingimu. And we'll get through this eventually. Tuhan tidak diam ketika kita mungkin sedikit mengeluh. Ia mengerti kita akan mencoba 1001 cara, melaju tanpa ragu....
***
#saat mata terhalang oleh malam, tidur dan berkembanglah
saat sang pagi kembali menari, datanglah dengan pasti
bila kau ragu pada impianmu, percayakan padaku....#
so7-percayakan padaku
No comments:
Post a Comment