Mendengar beragam berita buruk di televisi, koran, atau bahkan
menyaksikan nyata di depan mata. Rasanya kita akan mudah bertanya,
bagaimana bisa kita melewatinya, sepuluh dua puluh tahun nantinya ketika
uang semakin meraja dan kebutuhan-kebutuhan sekunder-tersier terus
mendesak pengakuan sebagai bagian primer hidup manusia seperti kita.
Tapi
lalu suatu saat kita bisa melihat sisi lain tentang dunia. Semisal
tiga orang yang setiap malam tidur berkeliling lantai pedestrian kota,
begitu mudahnya memutuskan membagi jatah sebungkus nasi campur sederhana
mereka menjadi empat. Ya, tiga bagian untuk mereka, satu bagian untuk
kucing yang menatap kelaparan didekat mereka.
Ketika
suguhan pemandangan mereka yang masih berbagi dikala kekurangan itu
masih ada, bagaimana bisa kita menyerah begitu saja melawan nafsu
dunia...?
*untuk tiga orang gelandangan di depan pasar blimbing, malang*
No comments:
Post a Comment