Tuesday, November 16, 2010

WAJAH WAJAH GUNDAH

Muka-muka pekerja yang cerah kala berangkat mengais rupiah dengan dandanan beraneka gaya yang menunjukkan jatidiri, mulai berkerut memandangi antrian panjang dihadapannya.


Kita adalah manusia-manusia modern, yang akan setengah lumpuh ketika fungsi push mail berhenti bekerja, ketika sensor infra red tetikus mati tanpa permisi, atau debu menyumbat karburator.


Sedang hari ini, adalah tentang sebuah truk gandeng yang terguling di depan fly over pada peak time arus pagi hari...


Dan seperti beberapa bapak yang mulai cemas anak-anaknya akan terlambat melewati satpam di gebang sekolah, bolak balik kupandangi jam di pergelangan kiriku.


#Jarum menunjuk angka 07.30.#


Kalkulasi kecepatan yang kubutuhkan setelah lepas dari kemacetan ini untuk sampai kantor tepat waktu berujung pada kesimpulan keharusan untuk meminggirkan sejenak gaya mengemudi yang biasanya tak lebih dari 60km/jam. Karena sekarang adalah Selasa, saatnya apel besar, dan tabu hukumnya terlambat....


Lima belas menit setelah kemacetan parah itu, diatas motor yang dipacu di angka 80 km/jam, entah siapa yang membawa, datang pertanyaan di kepala, "..apa sudah segundah ketika suara adzan memanggil dan aku masih terduduk di hadapan layar monitor..". Apakah memang terlambat check log, absen apel dan scan jari lebih intimidatif ketimbang iqomah... ?






#malang, ketika listrik mati seharian dan banyak pekerjaan tak terselesaikan#

No comments:

Post a Comment