Tuesday, October 4, 2011

THE PROPOSAL (1)

Baik dan buruk.  Kadang, repetisi pengalaman buruk masa lalu yang masif itu mengendap menjadi memori, untuk tanpa sadar kita menyusun definisi.   Laki-laki itu begini.  Perempuan itu begitu.  Kita semua memilikinya.  Tak hanya kamu.  Tak hanya aku.  Dan karenanya sungguh tak pantas aku menggugat apapun tentangnya, siapapun karenanya... 

Lihat bahwa aku menemuimu dalam diriku yang kau lihat sekarang.  Kamu ingat bukan, sejak awal pun, aku tidak banyak menjanjikan untuk membelikanmu pakaian setiap bulan, karena itu akan terasa berat bagiku.  Pun mengajakmu memuaskan hasrat mencicipi ragam rasa penganan, tak akan mungkin terjadi setiap hari.  Belum lagi rumah indah.  Setidaknya sekarang, entah nanti....  

Lebih buruk lagi dari soal materi, aku juga dingin (mungkin), Not too good looking? jelas.  Posesif?  Mungkin aku memang sudah terlalu banyak kehilangan...  

"...Lalu apa hak-ku menilai diri lebih baik darimu?.."


Pertanyaan itu yang terus terngiang di kepalaku pada pagi setelah malam panjang kita itu.  Pagi itu menyesal.  Menyesal bahwa aku harus menunggu sampai pagi untuk meyakinkan diriku sendiri bahwa kamu dan segala tentangmu adalah sama.  

Tak ada yang berhak menilai dirinya lebih baik, tidak aku, tidak kamu, tidak siapapun di dunia.  Dan karena itu pula aku meyakinkan diri untuk menyodorkan proposal ini.

Aku sudah mengenal perempuan yang (dianggap) sempurna, pun dia yang menafikan semua definisi kesempurnaan.  Denganmu, aku merasa, aku percaya bisa kita saling memberi untuk membuat masing-masing dari kita lebih baik...

Pada akhirnya memenuhi kriteria pria sempurna, a prince charming, jelas tidak akan ada dalam proposal ini.  Menjadi lebih bersih diri dan wangi? itu aku bisa.  Menguras keringatku untuk mencoba menafkahimu dan anak-anak kita? itu pun tak usah kau ragu.  Mengurangi dengkur di tidurku? akan kucoba.  Menjadi tak terlalu posesif? yakinlah bahwa, kita selalu bisa bersama menetapkan batas-batasnya...

Menjadi lelaki yang lebih baik, lelaki yang berbeda dari semua lelaki yang kau kenal sebelumnya, itu saja yang aku bisa janjikan.... 

"...Selain tentunya menjadi lucu, hangat dan mempesona seperti biasanya..."

With all my kind and my bad, this is who i am,

equal, as i accept you for what you are...


And the sole purpose of this proposal is you..


as a friend, as a lover, as the mother of our childs...


So, Would you put your trust on me...?


No comments:

Post a Comment