Baik dan buruk. Kadang, repetisi pengalaman buruk masa lalu yang
masif itu mengendap menjadi memori, untuk tanpa sadar kita menyusun
definisi. Laki-laki itu begini. Perempuan itu begitu. Kita semua
memilikinya. Tak hanya kamu. Tak hanya aku. Dan karenanya sungguh tak
pantas aku menggugat apapun tentangnya, siapapun karenanya...
Lihat bahwa aku menemuimu dalam diriku yang kau lihat sekarang. Kamu
ingat bukan, sejak awal pun, aku tidak banyak menjanjikan untuk
membelikanmu pakaian setiap bulan, karena itu akan terasa berat bagiku.
Pun mengajakmu memuaskan hasrat mencicipi ragam rasa penganan, tak akan
mungkin terjadi setiap hari. Belum lagi rumah indah. Setidaknya
sekarang, entah nanti....
Lebih buruk lagi dari soal materi, aku juga dingin (mungkin), Not too
good looking? jelas. Posesif? Mungkin aku memang sudah terlalu banyak
kehilangan...
"...Lalu apa hak-ku menilai diri lebih baik darimu?.."
Pertanyaan itu yang terus terngiang di kepalaku pada pagi setelah malam
panjang kita itu. Pagi itu menyesal. Menyesal bahwa aku harus menunggu
sampai pagi untuk meyakinkan diriku sendiri bahwa kamu dan segala
tentangmu adalah sama.
Tak ada yang berhak menilai dirinya lebih baik, tidak aku, tidak kamu,
tidak siapapun di dunia. Dan karena itu pula aku meyakinkan diri untuk
menyodorkan proposal ini.
Aku sudah mengenal perempuan
yang (dianggap) sempurna, pun dia yang menafikan semua definisi
kesempurnaan. Denganmu, aku merasa, aku percaya bisa kita saling
memberi untuk membuat masing-masing dari kita lebih baik...
Pada akhirnya memenuhi kriteria pria sempurna, a prince charming, jelas
tidak akan ada dalam proposal ini. Menjadi lebih bersih diri dan wangi?
itu aku bisa. Menguras keringatku untuk mencoba menafkahimu dan
anak-anak kita? itu pun tak usah kau ragu. Mengurangi dengkur di
tidurku? akan kucoba. Menjadi tak terlalu posesif? yakinlah bahwa, kita
selalu bisa bersama menetapkan batas-batasnya...
Menjadi lelaki yang lebih baik, lelaki yang berbeda dari semua lelaki yang kau kenal sebelumnya, itu saja yang aku bisa janjikan....
"...Selain tentunya menjadi lucu, hangat dan mempesona seperti biasanya..."
With all my kind and my bad, this is who i am,
equal, as i accept you for what you are...
And the sole purpose of this proposal is you..
as a friend, as a lover, as the mother of our childs...
So, Would you put your trust on me...?
No comments:
Post a Comment