Friday, September 18, 2009

Laskarku

Setahun yang lalu saya tidak pernah membayangkan akan mengalami satu lagi "perjalanan" yang menakjubkan. Ketika kini saya mencoba berpikir kembali, maka saya menemukan banyak hal, cerita tentang individu-individu yang saling mengingatkan atau bersama-sama mencoba.
Dan seperti saat pertama kita membuat origami sederhana, entah perahu atau pesawat kertas, maka semua dimulai dengan lipatan yang mempertemukan dua sisi yang tadinya berlawanan arah. Selanjutnya setiap kejadian, pahit, manis, aglomerasi dan friksi jelas adalah konsekuensi dari setiap pilihan kita yang memutuskan untuk terus melipat dan menekuk kertas kecil itu menjadi bentuk yang diinginkan.

"Seperti udara, aku mencintaimu, selalu terikat ruang. Seperti cuaca, aku menyayangimu selalu terikat waktu. Seperti hujan, aku membencimu, sewaktu-waktu."

Lantas ketika semua lipatan yang dibutuhkan sudah dilakukan, maka yang tampak takkan lagi semua, walau kertas kita tak berkurang. Hanya tekukan takdir yang menentukan bahwa sebagian harus ada di sisi yang lain, memainkan peran lain yang menguatkan namun tak lagi mengizinkan eksistensi fisik. Sama persis seperti yang kita akan hadapi entah besok, beberapa bulan, setahun, sewindu, atau mungkin tak perlu. Dan kita hanya akan punya satu pilihan untuk menerima. Seperti hati yang akan berusaha selalu menyimpan walau mata terkadang miskin tatapanmu dan kering akan senyummu. Then, thats simply what i hope, the reason we've met for, coz it takes forever than the moment we share....

Taqabalallaahu Minna Wa Minkum
Minal Aidin Wal Faidzin

"...selamat melahap jamuan terakhir ramadhan tahun ini, selamat berhari raya esok nanti, dan maafkan saya teman, sahabat, saudara, adik, kakak, inspirasi hidup...."

No comments:

Post a Comment