Saturday, October 10, 2009

SEBUAH TITIK PERJALANAN LAIN

...Kulayangkan pandangku melalui kaca jendela
dari tempatku bersandar Seiring lantun kereta
Membawaku melintasi tempat-tempat yang indah
Membuat isi hidupku penuh riuh dan berwarna....

Pemutar musik digital kecil itu renyah mendendangkan sederetan lagu, hingga suara berat fadly yang melantunkan lirik-lirik "perjalanan ini" mengetuk saya dalam perjalanan ke Kuala Tungkal, sebuah kota pelabuhan di Jambi. Mobil SUV merah yang saya tumpangi melaju cepat, melintasi deretan kebun sawit dan bukit-bukit lempung yang sebagian menggundul, menyusuri aspal jalanan yang basah karena hujan sejak semalam. Didalam mobil, dua orang di depan berbincang tenang dalam logat daerah yang sesekali tak saya mengerti artinya. Saya sendiri tenggelam dalam keasyikan di jok belakang, larut dalam perenungan akan "jawabannya" tentang kebuntuan yang sempat mengaburkan logika namun tidak lagi. Debu menghilang tercabik rintik yang mulai menerjang dan inspirasi datang begitu saja setelah adanya penerimaan diri akan sebuah titik baru perjalanan panjang.

Dan kalau sudah sampai pada kesimpulan bahwa hidup ini adalah pilihan antara menerima atau tidak menerima, pertanyaan alamiah selanjutnya adalah apakah usaha masih diperlukan dalam hidup?.

"....Sesungguhnya tidak akan berubah nasib suatu kaum,
kecuali mereka sendiri mengubahnya...."

Begitu kira-kira arti salah satu firman Tuhan yang membuat saya mudah menjawab bahwa usaha masih diperlukan. Tapi pertanyaan selanjutnya adalah sampai mana?? Bagaimana berusaha yang bisa merubah kehidupan??

Sebagai orang yang tidak terlalu yakin pada adanya konsep keberuntungan di dunia, jelas bahwa saya tidak anti pada konsep usaha dan upaya. Namun akhir-akhir ini saya juga merasa bahwa kadang usaha, apalagi sampai ngoyo’, yang tidak diimbangi dengan kepasrahan, seringkali membawa rasa frustrasi dan kepedihan. Takdir itu sama seperti halny cinta, mudah dan memudahkan. Ya, saya bisa bilang bahwa saya telah menjalani beberapa pengalaman itu dalam kehidupan saya dan semakin lama saya semakin percaya bahwa jalan keluar yang paling enak ketika ingin mengubah kenyataan atau menyelesaikan suatu masalah adalah mengingat bahwa kenyataan tidak semata-mata tergantung pada usaha kita, dan ada jalan lain yang tidak selalu lazim untuk memulai.

Reza Gunawan bilang jalan itu “ABC”. Singkatan dari “Acceptance Before Change”. Jalan ini adalah ketika kita bisa mengerti bahwa perubahan pasti terjadi, dengan maupun tanpa usaha. Langkah pertamanya adalah menerima tanpa syarat apa pun kenyataan yang ada saat ini, apa pun perilaku dan sikap orang yang terlibat saat ini, apa pun pikiran dan perasaan kita saat ini.

Sementara om Mario bilang perjalanan adalah sebuah proses perpindahan dari satu pemberhentian ke pemberhentian berikutnya. Dan kita hanya akan segera sampai, jika kita menyegerakan sebuah pemberangkatan untuk setiap pemberhentian.

Maka mereka yang mencapai hasil yang banyak dan yang besar dan yang tinggi, adalah mereka yang berhenti saat mereka harus berhenti - tetapi yang segera memulai lagi. Sebaliknya, mereka yang lambat dalam mencapai haknya untuk berhasil, adalah biasanya orang-orang yang memperlakukan tempat-tempat berhenti – sebagai pemberhentian, atau bahkan betul-betul sebagai penghentian.

"Sebuah pintu keluar adalah pintu masuk ke ruangan yang lain"

Yang jelas, saya percaya, apa pun perubahan yang hadir di setiap momen perjalanan yang kita alami, jauh lebih mudah untuk menyambutnya dengan pikiran jernih dan hati yang lapang. Menerima bahwa tidak semua terwujud seperti doa kita, bahkan tetap positif ketika ada yang membenci kita. Saya sudah pernah melihat orang yang didera penyakit mematikan, mengalami sendiri jungkir balik cinta yang parah, hingga kesulitan rezeki yang membuat saya harus bertahan hidup dengan uang lima ribu perak selama seminggu. Semuanya bisa berbalik secara ajaib ketika kita sudah mencapai titik 'menerima' keadaan. Ini sungguh sulit untuk ditulis. Kita perlu keberanian untuk mengalaminya sendiri.

Dan pemutar musik itu kembali berjalan.
....
I know, i know, i know part of me says let it go
everything must have it reason
round and round it goes
and every day is a one before
but this time, this time
i^m gonna try anything to just feel better...

| inspired by reza gunawan

Untuk beruang, mungkin tiga kalimat favorit itu terlalu sering dipakai sehingga Tuhan kembali mengujinya dalam realita. Entah kalimat-kalimat itu hanya deretan kata atau memang sudah menjadi pondasi yang kuat, jawabannya akan ada nanti. Yang jelas tetap tegar ya walaupun uang saku pas-pasan, and be stronger than ever... :D

No comments:

Post a Comment