Sunday, December 26, 2010

BREAKING NEWS

Di negeri mimpi ini, berapa kali sudah kita menyaksikan kerusuhan pasca kekalahan atau buruknya permainan tim tuan rumah di liga (super?) lokal. Sebuah eskalasi, akumulasi kekecewaan perut-perut lapar yang termotivasi menukar jatah makan mereka demi sebuah ekspektasi datangnya hiburan jiwa, hasrat pencarian pemenuhan kebutuhan diri untuk dihargai lewat permainan 90 menit di sebuah lapangan hijau. Terlalu sering sudah?

Maka lalu kita semakin jamak menyalahkan kekalahan, melupakan bahwa segalanya berawal dari kegagalan kita menghadirkan kesejahteraan yang terikat pada nilai-nilai transendental dan sekolah-sekolah yang alih-alih mencontohkan moral dan mengajarkan fokus, malah membebani anak-anak dengan ragam ilmu dari segala penjuru dunia. Iya, akhirnya kita hanya mengingat kekalahan, menyalahkan kegagalan....

Beruntung, hari ini dalam breaking news yang menyedihkan, kita diingatkan kembali bahwa kerusuhan bukan hanya dosa kekalahan. Bahwa Alex Ferguson benar menuturkan tentang reduksi spirit murni dalam olahraga yang katanya penemuan terbesar kedua manusia setelah humor ini adalah karena rapuhnya individu-individu yang menjadi mapan karenanya. Bahwa seperti halnya kecenderungan kita yang lebih dekat dengan Tuhan disaat kesusahan dibanding saat saldo di atm menunjukkan angka delapan atau sembilan digit, maka kemenangan yang datang beruntun dan tak terduga bagi jiwa-jiwa yang rapuh juga tak ubahnya sejumput api dalam sekam. Sekedar menanti pemantik yang kuat untuk menjadikannya kehancuran.

Di negeri mimpi ini, pemantik itu bernama Noordin Ghaib. Seorang saudagar yang sayangnya memiliki cukup uang untuk membeli salah satu panji kebanggan negeri ini. Pesakitan korupsi yang membuat saya akhir-akhir ini ingin segera mengontak Dom Cobb. Bukan hanya sekedar memintanya melakukan inception pada seseorang, tapi menguji apakah Cobb mampu mencapai level yang lebih tinggi, menanamkan ide pada seseorang yang sedang dipertanyakan apakah otak dan hati masih menjadi bagian dalam tubuhnya...

No comments:

Post a Comment