Thursday, January 26, 2012

(Supposed To Be) An Easy Call

".....Januari adalah tentang tahun baru.  Januari adalah bulan ulang tahun saya.  Januari adalah Angin....."

Ibu saya menelpon siang ini.  Masih terbatuk-batuk karena radang tenggorokan, beliau mengabarkan beberapa lembar seng garasi di rumah yang hampir terlepas.  Purwokerto, rumah kami, seperti halnya banyak daerah di Indonesia memang sedang diterpa angin kencang.  Kata orang ini bawaan Imlek.  Ibu saya tidak peduli sebabnya, hanya mencemaskan rumah sederhana kami dan penghuninya...

Saya berusaha sedikit menenangkannya dengan kabar bahwa angin yang timbul karena tekanan di ketinggian rendah ini tak akan lama terjadi.   BMG memprediksi dua hari .  Saya berharap semoga hanya satu hari.   Hidup dalam kecemasan tidak menyenangkan dan lebih tidak menyenangkan ketika saya tidak mampu berbuat banyak....

Saya bekerja di lembaga yang terkait langsung dengan salah satu aspek penanganan bencana angin semacam ini, pengelolaan pepohonan kota.   16 pohon tumbang di hari pertama masuk kerja setelah libur panjang imlek, sebuah kondisi yang merusakkan banyak fasilitas, mengganggu aktivitas, dan memaksa para petugas pemotong pohon di lembaga tempat saya bekerja, bertugas lembur sampai malam.  Hari rabu kemarin, angin datang lebih besar, dan banyak orang kembali harus bekerja ekstra keras demi mengantisipasi situasi.

Tahun lalu, dalam situasi yang serupa, saya mengalami sendiri beratnya bekerja di lapangan.  Tahun ini, dengan distribusi job desk berbeda yang diterima, saya tidak berkeringat sedikitpun.  Tugas saya, dalam hal ini cuma administratif.  Dan ya, begitu banyak laporan pohon tumbang masuk dalam dua hari ini.  Sesuatu yang sempat saya bicarakan dengan teman-teman, bisa jadi akan menjadi alasan segelintir pihak untuk mengubah jenis tanaman besar penyerap polutan dan peneduh yang banyak tumbuh di kota ini menjadi tanaman yang bernilai estetis dan dipandang lebih aman bagi manusia, walaupun sama sekali tak bermanfaat bagi lingkungan.

Di akhir sore tadi, kami bisa merekapitulasi jumlah masyarakat yang mengajukan permohonan penebangan/pengurangan dahan pohon yang mereka pikir mengancam keselamatan keluarga mereka.  Sangat Banyak!!.  Semua ingin aman, semua ingin cepat.

Prihatin dan merasa bahwa saya pun akan mengadukan hal yang sama, dalam prakteknya petugas di lembaga saya harus benar-benar berhati-hati memberikan jaminan penanganan yang cepat tentang pengaduan masyarakat.  Lembaga ini cuma memiliki dua tim dengan keahlian dan pengalaman untuk menjalankan SOP Penebangan/pengurangan dahan secara aman.  Tim-tim lain yang ikut diterjunkan beberapa hari ini lebih berfungsi support

Pada dasarnya, Standar Operasional Prosedur penebangan pohon/pengurangan dahan di lembaga saya sebenarnya mudah namun memang (dibuat) tidak cepat.  Dibuat tidak cepat salah satu dasarnya adalah karena para penyusun prosedur itu ingin tidak banyak pohon ditebang tanpa alasan yang jelas.  Tanpa prosedur itu dan sistem denda yang berat bagi mereka yang menebang pohon kota tanpa ijin, bisa jadi kota ini makin jauh dari mimpi kota hijau.

Namun sayang memang, saya belum menemukan SOP untuk kejadian khusus semacam bencana angin kencang seperti ini sebagai penjelas prosedur Mitigasi Bencana di dokumen tata ruang yang masih bersifat global.  SOP Khusus yang rasanya perlu disusun sebagai salah satu alternatif untuk menjawab permintaan layanan cepat bagi masyarakat.  SOP Khusus yang bisa mengantisipasi keterbatasan tim dan peralatan yang dimiliki lembaga ini dalam menghadapi keluhan serupa di tahun-tahun mendatang.

Hasil diskusi singkat dengan pimpinan sore tadi membuat saya yakin bahwa tentang beberapa hal:

Pertama. Sebenarnya masih ada potensi sumber daya manusia dan peralatan yang bisa dimaksimalkan dan di-redistribusi-kan dalam situasi semacam ini.  Bukan cuma di lembaga saya ini, karena sejumlah lembaga lain pun kapabel untuk memberikan andil yang jauh lebih berarti.

Kedua.  Kebijakan yang membuat lembaga saya memiliki tanggung jawab penuh terkait pohon-pohon kota, memang harus ditunjang dengan penambahan armada kendaraan operasional khusus dan tim spesialisasi perawatan pohon tambahan.  Tuntutan masyarakat makin berat, mereka sungguh berhak meminta layanan cepat.  Dan dua mobil untuk sebuah kota sebesar ini dengan ribuan pohon yang perlu ditangani perawatannya sungguh terlalu demanding.  

Ketiga. para anggota tim perawatan pohon dari lembaga kami, rata-rata hanyalah petugas golongan I dan II.  Dedikasi yang mereka tunjukkan dalam situasi seperti ini sungguh luar biasa.  Keamanan diri seringkali menjadi sekunder dalam situasi semacam ini. Dan skema pendapatan mereka rasanya terlalu berat jika harus dibebani lagi dengan asuransi jiwa.  Sesuatu yang rasanya sangat perlu dipertimbangkan di tahun depan.

Tiga hal yang saya pikir tak hanya mudah dikatakan, namun juga sangat mampu diwujudkan oleh jajaran pimpinan yang sangat berpengalaman.  It (supposed to be) an easy call.  Hanya perlu sedikit sentuhan manajerial lagi....

   
Dari saya, staf minim pengalaman. 
  

No comments:

Post a Comment