Monday, January 9, 2012

Thousands Stories, Hundreds Friends, A Thirty Years Old Destiny...

Pagi ini saya bangun sebagai pria yang baru saja kehilangan sense 'kemudaan' umur duapuluhan.  

Untungnya, menua itu pasti. 

Lagipula, saya sudah menebusnya dengan ribuan cerita... 

Dari cerita tentang nasi garam di masa kecil yang sederhana namun luar biasa istimewa karena diolah oleh tangan ibu.  Cerita tentang Bu Upi, guru TK, yang kata ibu naga-naganya perempuan asing pertama yang merebut hati saya.  Lalu cerita tentang rapor istimewa di masa muda dan rapor memalukan di kala SMA.   Juga cerita tentang Maket Desain yang hampir roboh dan gambar Masjid yang masih saja miring bahkan setelah tim kami tak tidur dua hari.  Cerita tentang Peta seukuran A0 yang tertumpah air di malam deadline dan semalaman membuat beberapa orang sahabat berdebat.   Sampai cerita tentang perjalanan menemukan perempuan terakhir yang pagi ini membuatkan saya nasi goreng cumi....

Saya juga sudah menukarnya dengan ratusan kawan....

Dan sungguh luar biasa bermacam-macam pula kawan saya itu.  Dari sahabat masa kecil yang 'rajin' sekali mengajak saya berkelahi.  Teman-teman SD yang seringkali bercanda tentang saya dan ketakutan saya pada makhluk berjuluk wanita.  Teman-teman seperjuangan di Pramuka dan OSIS sekolah menengah yang suatu waktu meninggalkan saya tertidur di suatu subuh di lapangan setelah malam pelantikan yang melelahkan.   Teman-teman kuliah yang sindir Ibu saya, kebersamaan luar biasa itu 'mencuri' sedikit jatah ibu.  Teman-teman sekantor yang dalam penatnya kerja, masih bisa menertawakan hidup yang kadang absurd diantara batang-batang rokok yang kami habiskan bersama.   Dan sahabat-sahabat sepermainan dan serumah sepanjang saya di Malang yang sedikit banyak mengerti dan membagi banyak.   Tak banyak rahasia yang kami simpan dari diri yang seringkali hanya berbatas kain sarung sekalipun.  They're all great....


Thirty years old?


Whatever, saya sudah menjalaninya dengan begitu banyak cinta yang selalu membuat istri saya penasaran cerita lengkapnya dan saya selalu berkelit pada alasan masa depan lebih menarik untuk dibahas. :p


Tapi memang benar, I'M THIRTY YEARS OLD, dan kata tua belum pernah se-mengena ini dalam setiap tanggal 9 januari yang saya lalui.   Untungnya, sekali lagi, menua itu pasti...


Jadi tak ada yang perlu terlalu dikhawatirkan. 

Menjadi bahagia itu yang lebih penting.  

Dan untuk istriku, terimakasih untuk nasi goreng cumi pagi ini. 
And thank you for sailing with me.... :)
 

 *****
 


No comments:

Post a Comment