Thursday, September 8, 2011

Forgotten

Si ravi tadi malem minta saran mixtape 'autis' ke saya.  Suddenly saya tertawa.  Privilese sebenarnya ketika seorang dengan selera musik yang 'sedikit berbeda' dengan saya meminta masukan tentang nada yang mungkin perlu didengar.  Untuk sebuah kompetisi pula.  Tapi sebenarnya saya cenderung tertawa karena lebih menertawakan diri sendiri.

Saya (sedang) terlalu banyak menghabiskan waktu untuk menonton film dan melupakan dunia musik.  Alasannya simpel saja sebenarnya, musik terasa dekat ketika saya sering 'mengaji' dengan teman-teman.  Sesuatu yang 'terkekang' selama bulan puasa.  Sementara film tidak menemui halangan semacamnya.  Maka jadilah semalam, setelah kekenyangan Grill Beef yang mengkompensasi harga miringnya lewat kuantitas paprika, saya memilih memutar playlist yang sangat acak dan bukannya bukan film sebagai teman tidur. 

Paginya saya tetap belum menemukan satu yang akan saya sodorkan ke si ravi.  Tapi suddenly saya suka (lagi) salah satu lagu lamanya Nidji.  Sedikit terpengaruh playlist karaoke kami semalam mungkin, tapi toh terdengar comforting, saya melayang sedikit dan bisa tidur enak karenanya.....

Dia ku lihat dia
Slalu menutup mata
Dia adalah malam
Aku dan dia

Terbanglah kepadaku
Manusia sempurna untukku
ku lihat, ku rasa, ku cium dan ku dengar

Dia haa.. naa..

Angel ..wants ..
Angel .. touch ..
Angel .. sees .. and brings..
Angel .. wants.. Angel .. touch ..
Angel .. sees

(Manusia Sempurna)

****


2 comments:

  1. haha... menika asli fotomodel, nanging namung mbayar separo dados fotonipun saking wingking..

    ReplyDelete