Thursday, August 27, 2009

Jangan Dibaca!!! :D

Alkisah, dalam sebuah siang yang saya habiskan untuk survey lokasi reuni dengan teman seangkatan pas kuliah dulu, banyak sekali yang kami bicarakan. Sebagian diantaranya mengancam kualitas puasa kami hari itu sebenernya, biasaaa lah, gossip dan review TMO (saya nggak ikutan yang kedua ini lho.. hehe..). Naaah, untungnya sebagian lagi insyaallaah justru menambah makna puasa, seperti pembicaraan tentang desain masa depan, dan pertukaran ilmu baru yang menarik, termasuk ketika salah seorang temen baik saya yang sekarang jadi dosen muda "favorit" (masa sih??)memperkenalkan istilah ini, REVERSE PSICHOLOGY.

Nah, kebetulan waktu itu hanya dia yang tau sementara saya dan temen saya yang lain kompakan "ndang ndong". Dan eeh ternyata REVERSE PSICHOLOGY sangat sederhana, sesederhana terjemahannya sebagai PSIKOLOGI KEBALIKAN.
"Reverse psychology is defined as telling a person something that is the opposite of what you want them to do or actually believe."
Seni manipulasi ini dikembangkan oleh dua orang psikolog Jerman di tahun 70'an, Adorno dan Horkheimer. Aplikasinya bisa diwujudkan dalam kata-kata maupun tindakan. Sederhananya, hal ini berawal dari asumsi bahwa ada kecenderungan, orang itu kalo semakin dilarang, semakin menjadi. Disitulah gunanya teknik ini..

Paham kan??.....

Saya pikir teknik ini keren juga dan kalo kita pake dengan tepat dalam kehidupan kerja ato bersosialisasi, rasanya bakal bikin kita naik level. Merayu anak kecil yang males makan dengan menantangnya menggunakan kalimat.. "hayo, pasti kamu ndak bisa ngabisin semua rotinya??" bisa juga jadi contoh manfaat teknik ini. *sayang saya blum bisa nyoba ke anak sendiri, mamanya aja blum deal.. hehe..*
It even could turn into a classy joke i think.

Tapi ada yang perlu diperhatikan dlm penggunaanny, coz rasanya ada syaratnya: jangan keseringan pake, trus intonasi kita kudu pas dan pastinya lawan bicara kita lagi bagus moodnya dan juga ga telmi-telmi amatth.. Kalo orang lagi moodnya jelek kita ajak maen reverse psichology, bisa-bisa dia malah marah karena kita dianggap ga langsung to the point, mbulet, alias GEJE. Lebih parah lagi kalo yang kita ajak bicara kurang loading, bisa jadi malah kayak cerita "penembakan" si paijo pada si siyem di sebuah warung es teler...

Paijo : beib...
Siyem : heh?? apaan tuh beib.. beib?? (not responding)
Paijo : itu loh, panggilan sayang orang-orang di kota
Siyem : iihh... emang sejak kapan aku jadi beib mu
Paijo : sejak abis ini insyaallaah
Siyem : lho?? mau nembak aku sekarang ya??
Paijo : Enggak koq, sebulan lagi lah kira-kira... (reverse psichology)
Siyem : oo, ya udah, aku pulang dulu ya, nanti aja sebulan lagi kita ketemu... (completely not responding)
Paijo : ??????

[Siyem pulang beneran, paijo kleleran di pinggir jalan sendirian sama tukang es teler yang pasang tampang siap menggantikan siyem.. hihi.. ]

*tenang, ini contoh fiktip dan bukan based on kejadian tragis seseorang, jadi rasanya ga ada yang kesindiri kan??*

Banyak juga yang mempraktekkannya dalam bentuk seolah-olah tertarik pada pembicaraan lawan bicara, termasuk saya pas kadang ketemu orang yang gumedhe (red: kakehan cangkem). Seringnya, saya ga maksud menanggapi kalo ketemu orang beginian, hanya kadang iseng saya keluar juga, pengen liat dia sekali lagi berbicara hal yg sama dengan lebih bersemangat. Karena biasanya, seseorang akan lebih bersemangat dalam berbicara ketika lawan bicaranya memberi reaksi seperti: “masa?” atau “iya?” atau “eh, coba kamu ulangin kata2 yg tadi!”.
*Hehe... para jomblowan/wati yang lagi ngincer lawan jenis yang kelasnya diatas anda-anda juga harus aware kalo pas pedekate mereka ngomong gitu, belum tentu inceran anda emang tertarik beneran, jadi jangan keburu kebawa ngimpi yaa...*

So, in the end, teknik ini mungkin bisa dicoba supaya orang-orang tidak merokok di kendaraan dan tempat-tempat umum, harusnya dipasang papan yang bertanda "SILAHKAN MEROKOK”. Atau Supaya orang tidak membuang sampah sembarangan, mungkin seharusnya dipasang papan bertuliskan “Silahkan membuang sampah dimana-mana, Sakarepmu!!” ya...

Reverse psychology
Doesn't always work on me
It works my nerves
But I think logically
So don't rehearse what you're gonna say
I like it better the spontaneous way
You got an insecurity? I won't nurse it
I don't buy psyche - so why reverse it?
Games are good for attention (Mmm-yeah!)
But in the end they let you down
Hold me back or let me go
But no more middle ground

No comments:

Post a Comment